Wisata Religi

  1. Masjid Jami’ Sirojuddin

Awal berdiri masjid jami’ sirajuddin yang bertempat di desa Ngroto, Gubug Jawa Tengah  berkisar sekitar 250 tahun setelah berdirinya Masjid Agung Demak. Alkisah Mbah Hamidin yang termasuk salah satu pendiri masjid jami’ sirajuddin Mbah Khamidin yang semulanya babat desa/membuka desa mencari murid untuk berjuang bersama Melanglang buana ke Klaten. Ke Pondok Pesantren Bayat, Klaten bertemu Kyai yang kemudian minta teman. Mbah sirojudin mau diajak berjuang terus Suatu malam seluruh santri sedang tidur, terdapat santri yang berbeda dengan yang lainnya, ia mempunyai keningnya yang mencolok memancarkan cahaya supranatural, mbah Hamidin kemudian mengambil sarung yang kemudian ditaleni (diikat) sarungnya, santri tersebut dipanggil oleh yang dimaksud tersebut bernama Mbah Sirojuddin. Kemudia adik mbah Khamidin dinikahkan dengan adik mbah sirojudin. Maka dikasih setengah hasil dari babat desa, dan digunakan untuk membangun masjid bersama dan menjadikan mbah sirojudin imam di masjid tersebut. artinya ditalei  yaitu diajak berjuang bersama dalam menegakkan ajaran islam di masyarakat dan juga dalam pembuatan masjid jami’ sirajuddin saat itu, yang setelah itu berdiri masjid tersebut dan pada saat itu sempat berganti-ganti nama dan akhirnya Jami’ Sirajuddin merupakan nama masjid yang dipakai namanya hingga saat ini, yaitu diambil dari salah satu nama tokoh pedirinya yaitu Mbah Sirajuddin.

Masjid Jami’ Sirajuddin memiliki bangunan yang sangat estetik dengan segala keindahan yang dimilikinya, terdapat sudut masjid yang unik dan berbeda dengan yang lainnya, bagian dalam bangunan masjid terbuat dari kayu seperti gambar di atas. Konon bangunan tersebut adalah bangunan asli saat awal dibangun, dan dijaga dengan sangat baik dan sekelilingnya sudah dibangun megah rumah Allah untuk beribadah dan juga menuntut ilmu para santri, bukan hanya santri namun juga masyarakat yang ada disekitarnya.

2. Musholla Miftahul Huda

Gambar terkait

Musholla Miftahul Huda atau dalam sebutan yang lain dikenal sebagai Zawiyyah Utsmaniyyah merupakan salah satu bangunan ikonik yang menjadi Landmark Desa Ngroto, Gubug, Grobogan, Jawa Tengah.

Musholla Miftahul Huda terletak di kompleks Pondok Pesantren Assalafi Miftahul Huda yang diasuh oleh Sesepuh Al Khidmah Jawa Tengah – D.I Yogyakarta, K.H Munir Abdullah, berada di sisi timur Desa Ngroto, berdekatan dengan daerah aliran sungai Tuntang yang berhulu di Danau Rawapening Kabupaten Semarang. Disekitar bangunan Musholla tersebut juga terdapat makam dari beberapa tokoh ulama yang dikenal memiliki kedalaman ilmu dan kealiman perilaku. Di selatan Musholla terdapat makam Syaikh Abdurrahman Ganjur Godhomustoko, sedangkan di sisi timur yang tidak terlalu jauh dari Musholla merupakan kompleks pemakaman Syaikh Sirodjuddin.

3. Malam Pitulasan

Di desa Ngroto, kental dengan budayanya, terkenal dengan tradisi-tradisi yang masih sering dilakukan oleh warganya, salah satu tradisi yang masih sering dilakukan adalah  malam pitulasan. Malam pitulasan dilaksanakan rutin pada tanggal 17 bulan-bulan islam. Masyarakat yang datang mulai dari anak kecil hingga orang tua berkumpul di tempat terbuka sambil membawa makanan masing-masing.